WahanaNews-Serambi | Anggota DPR Aceh, Hj. Asmidar hadiri syukuran kenduri adat laut Kecamatan Pulau Banyak Barat Tahun 2023 di Pulau Rago-Rago Desa Asantola.
Ada yang unik saat Anggota DPR Aceh, Hj. Asmidar hendak memasuk lokasi acara tersebut, yakni Tari Gelombang turut ditampilkan menyambut kedatangan para tamu undangan.
Baca Juga:
Pembunuh Gadis Penjual Gorengan di Pariaman Masih Berkeliaran, Warga Pariaman Resah
Pantauan awak media para penari memakai kemeja putih celana hitam serta ada hiasan di kepala kemudian melakukan gerakan turun naik sesuai intruksi pimpinan sehingga terlihat seperti gelombang.
Selain dari pada itu Anggota DPR Aceh, Hj. Asmidar saat dikonfirmasi mengatakan tujuannya datang ke Kecamatan Pulau Banyak Barat adalah untuk menghadiri undangan Panitia Kenduri Adat Laut.
"Menghadiri undangan dari panitia," kata Sekretaris Komisi V DPR Aceh, Hj. Asmidar di Pulau Rago-Rago, Rabu (15/03/2023).
Baca Juga:
Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman, Polisi Sulit Tangkap Terduga Pelaku
"Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak panitia kenduri adat laut Pulau Banyak Barat yang telah berkenan mengundang," lanjut disampaikan Hj. Asmidar.
Melihat antusias masyarakat menghadiri acara tersebut, Hj. Asmidar memberikan apresiasi, "Kita mengapresasi atas antusiasnya masyarakat Pulau Banyak Barat menjaga kelestarian budaya dan kearifan lokal guna menjaga warisan leluhur," ujar Hj. Asmidar.
Sebagai diketahui bahwa kenduri adat laut merupakan tradisi yang biasa dilakukan oleh masyarakat nelayan sejak dahulu sebagai ungkapan syukur kepada Allah Subhanallah Ta'ala atas kekayaan hasil laut.
Diikutip dari wikipedia, Tari Galombang atau Tari Gelombang adalah salah satu seni tari tradisonal Minangkabau yang berkembang di berbagai daerah di provinsi Sumatra Barat, Indonesia.
Pertunjukan seni tari ini adalah salah satu atraksi yang biasanya muncul dalam pesta pernikahan adat Minang serta menjadi mencuri perhatian.
Biasanya, tari galombang ditampilkan dalam acara penyambutan mempelai saat diarak menuju pelaminan. Tidak begitu jelas asal-usul bagaimana asal mula tari galombang diciptakan dan digunakan untuk hal dimaksud, namun hingga saat tari gelombang tetap ditampilkan oleh beberapa orang di berbagai pelosok.
Acara tersebut juga turut dihadiri oleh Kapolsek Pulau Banyak, Panglima Laut dari Kecamatan Pulau Banyak, Camat Pulau Banyak Barat, Imam Mukim Haloban, Kepala Desa Haloban, Kepala Desa Asantola, Kepala Desa Ujung Sialit, Kepala Desa Suka Makmur, dan masyarakat nelayan Pulau Banyak Barat serta undangan lainnya.[zbr]