Serambi.WahanaNews.co | Kuota bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bersubsidi untuk nelayan Pidie mencapai 31.860 ton pada Maret 2022.
Solar bersubsidi untuk nelayan dilayani melalui SPBU Gintong Grong-Grong, SPBU Pulo Pisang, dan SPBU Blok Sawah Kota Sigli.
Baca Juga:
Misteri Pagar di Perairan Tangerang, Nelayan Merugi dan Diintimidasi
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pidie, Safrizal didampingi Kabid Perikanan Tangkap DKP Pidie, Zulfikar Ismail kepada Serambi, Kamis (7/4/2022) mengatakan, pemerintah sudah lama membantu nelayan di Pidie dengan memberikan solar bersubsidi.
Pemberian ini diatur dalam UU Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi RI Nomor 17 Tahun 2019. Ia menjelaskan, solar bersubsidi untuk nelayan tiga macam kategori boat.
Boat dompheng dari 0 hingga 5 GT diberikan 105 liter per hari. Untuk boat dompheng diberikan subsidi penuh yang boleh dibeli solar bersubsidi di SPBU selama enam hari.
Baca Juga:
Kapal Ditemukan Tenggelam, Seorang Nelayan Hilang di Perairan Nias Utara
"Kecuali Jumat, kita sudah tetapkan tidak boleh melaut. Tapi tidak semua nelayan yang memiliki boat dompheng membeli solar subsidi selama enam hari. Sebab, nelayan kita miskin tidak tiap hari pergi melaut. Boat 2 hingga 5 GT paling banyak di Pidie," ujarnya.
Dikatakan, untuk boat 5 hingga 10 GT diberikan solar bersubsidi 180 liter per hari. Sementara boat 10 hingga 30 GT diberikan 200 liter per hari. Boat 30 GT merupakan boat labi-labi dibatasi membeli solar bersubsidi.
Zulfikar menjelaskan, untuk membeli solar bersubsidi, nelayan harus memiliki surat yang dikeluarkan panglima laot lhok. Berdasarkan surat panglima laot lhok itu, DKP Pidie menerbitkan rekomendasi kepada nelayan. Satu nelayan bisa diberikan tiga boat.