SERAMBI.WAHANANEWS.CO, Subulussalam - Masyarakat Desa Tualang memblokir jalan desa yang menjadi akses utama keluar masuk mobil dan truk cold diesel pengangkut buah sawit milik PT ASN (Agro Sinergi Nusantara) di Jalan Desa Tualang, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam, pada Jumat (12/12/2025).
Puluhan warga Desa Tualang, termasuk kaum ibu, turut serta bersama para bapak-bapak mendirikan palang dan pos jaga di jalan lintas utama tersebut, yang merupakan satu-satunya akses menuju PT ASN.
Baca Juga:
Dorong ISPO Sawit Kawasan Bomberay dan Tomage untuk Keberlanjutan Usaha Perkebunan dan Peningkatan PAD Fakfak
Dalam aksi penutupan jalan ini, masyarakat menyampaikan dua tuntutan yang hingga kini belum dipenuhi oleh PT ASN.
Pertama, masyarakat meminta pengembalian tanah adat Desa Tualang seluas 72 hektare.
Kedua, warga menuntut pemberian lahan plasma bagi masyarakat Desa Tualang yang berbatasan langsung dengan perkebunan PT ASN.
Riswandi alias Gajah, Bendahara Desa Tualang, mengatakan bahwa pihaknya sudah berulang kali melakukan rapat dan mediasi, namun tidak pernah ada keputusan maupun tindak lanjut dari perusahaan.
Baca Juga:
Ishak Munthe Eks Kombatan GAM dan Masyarakat Tuntut PT ASN Kembalikan 400 Ha Lahan Diduga Masuk Areal HGU
“Kami sudah melakukan rapat di Desa Tualang, bahkan sudah beberapa kali mediasi di kantor Camat Rundeng, tapi tidak ada hasilnya. Hingga hari ini, kami bersama masyarakat turun langsung melakukan pemalangan dan mendirikan pos jaga sebagai bentuk kekecewaan terhadap pihak PT,” ujar Riswandi.
Ia menambahkan, masyarakat telah lama dijanjikan bahwa tanah adat tersebut akan dikembalikan dan dapat dimanfaatkan oleh warga, namun hingga kini kepastian dari pihak perusahaan tak kunjung ada. “Sudah lebih dari 20 tahun masyarakat tidak bisa menggarap tanah adat milik kami,” jelasnya.
“Karena itulah, hari ini kemarahan warga memuncak dan mereka sudah bosan dengan janji-janji PT ASN,” tutupnya.
[Redaktur: Amanda Zubehor]