SERAMBI.WAHANANEWS.CO, Subulussalam - Warga di Kampong Penuntungan, Kecamatan Penanggalan Kota Subulussalam, akan melaporkan persoalan PT Laot Bangko ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) setempat, Rabu (28/5/2025).
Pasalnya, pekerjaan pembuatan Parit Gajah di wilayah PT Laot Bangko dinilai dapat merugikan masyarakat. Lantaran, akses mereka menuju lahan perkebunannya akan terputus total.
Baca Juga:
PT. Laot Bangko Gali Parit Gajah, Puluhan Warga Subulussalam Tutup Akses Jalan
“Jika PT Laot Bangko tetap mengerjakan penggalian Parit Gajah, akses kami akan terputus total,” jelas Masa Maha warga Penuntungan di lokasi pekerjaan penggalian parit gajah.
Disana, warga RT 9, Dusun Sejahtera, Kampong Penuntungan ini, sempat menghentikan pekerjaan penggalian parit gajah tersebut. Menarik perhatian, manajer PT Laot Bangko langsung turun ke lokasi
Masa Maha Cs pun menjelaskan kronologi pemberhentian pekerjaan penggalian parit gajah tersebut, sekaligus menjelaskan tampal batas kepada manajer PT Laot Bangko itu.
Baca Juga:
Anggota DPRK Ardhiyanto Ujung: Pemerintah Abai, Biarkan PT. Laot Bangko Bertindak Semena-Mena
Menanggapi hal itu, manajer PT Laot Bangko Asnadi bersikukuh mengatakan penggalian parit gajah masih dalam wilayah Hak Guna Usaha (HGU) PT Laot Bangko.
“Penggalian Parit Gajah ini sudah kita tarik 4 meter ke dalam HGU, ini bukti kepedulian kami terhadap warga agar tidak mengenai lahan perkebunan bapak-bapak,” ucap Asnadi.
Terkait, tampal batas pihaknya bersedia turun kelokasi dan warga di perbolehkan untuk mendatangkan pihak BPN, dengan catatan seluruh biayanya diluar tanggung jawab PT Laot Bangko.