Tindakan itu jelas tidak patut ditiru.
Selain perselingkuhan, Prabowo juga mencontohkan kepemimpinan militer lainnya yang tidak benar, yakni tentang komandan pasukan yang mau enak sendiri.
Baca Juga:
Target Renovasi 2 Juta Rumah, Pemerintah Siapkan Badan Khusus Perumahan
Suatu ketika terjadi kontak tembak dengan musuh.
Komandan pasukan yang memimpin grup itu lantas memanggil wakilnya.
Ironisnya, wakil komandan itu diminta mengambil alih pasukan dan memimpin serbuan di sebuah bukit.
Baca Juga:
Film Goodbye June Hadirkan Cerita Mengharukan tentang Keluarga dan Kehilangan
Dalam pandangan Prabowo, sikap komandan itu sama sekali tak mencerminkan kepemimpinan militer yang baik.
Semestinya, komandan berada di tengah-tengah anak buah, termasuk dalam pertempuran.
Bukan tanpa alasan dia menceritakan kisah-kisah tersebut.