Di kawasan perkotaan yang berkembang kencang di China, seperti dilaporkan dalam kanal daring CGTN, pemerintah menggelontorokan 1,64 miliar yuan atau setara 232 juta dollar AS untuk Revolusi Toilet pada periode 2015-2017.
Salah satu program unggulannya adalah membangun toilet umum higienis kelas tiga atau standar minimum berukuran 2 meter persegi-2,9 meter persegi per unit.
Baca Juga:
Eks Menlu RI Retno Marsudi Diangkat jadi Dewan Direksi Perusahaan Energi Singapura
Pada 2019, diperkirakan lebih dari 120.000 toilet kelas tiga terbangun di tempat umum dan obyek wisata.
Selain itu, ada pembangunan ribuan toilet kelas dua dan kelas satu yang lebih luas (3 meter persegi-7 meter persegi); nyaman; makin lengkap dengan pernak-pernik seperti cermin, tisu toilet, dan pembersih tangan; serta ditata dengan artistik.
Namun, China tidak hanya memoles toiletnya.
Baca Juga:
Buka Kejuaraan Nasional Renang Antar Klub Se-Indonesia, Wamenpora Harap Dapat Lahirkan Atlet Berprestasi
Jutaan hingga miliaran dollar AS dana pemerintah digunakan untuk meratakan penyempurnaan sistem sanitasi yang mengutamakan kebersihan, kenyamanan, dan estetika serta etika kawasan, lalu mengintegrasikannya dengan sistem pembuangan serta pengelolaan air limbah modern.
Hal ini menjadi tujuan utama revolusi toilet perkotaan.
Saat ini, sikap orang China dalam buang hajat di tempat umum ataupun di rumahnya sendiri berangsur-angsur berubah, baik di perdesaan maupun perkotaan.