WahanaNews-Serambi | Beredar kabar Kepala Desa dan pj akan melakukan kunker (kunjungan kerja) ke bandung atau batam di akhir tahun 2022 ini.
Sejumlah masyarakat dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) menyesalkan kunker tahun ini di akibatkan tidak tepat moment dan waktunya.
Baca Juga:
Ketua Komisi III DPR RI: Rencana Kunjungan Kerja ke Sumatera Barat Bahas Kasus Afif Maulana
Karena sampai saat ini Honor para Perangkat desa dari 82 Desa dari anggaran APBK sudah mencapai 6 bulan belum terbayarkan akibat kekosongan dana.
Tapi ironis nya di lapangan kepala desa dan pj di kabarkan melakukan kunker dengan menggunakan dana desa.
Sementara Puluhan penjabat (Pj) yang sudah berakhir masa jabatannya kabarnya akan ikut di berangkatkan juga dimana sudah jelas menyalahi aturan.
Baca Juga:
Presiden Jokowi Resmikan Infrastruktur di Gorontalo saat MK Bacakan Putusan
Sementara salah satu ‘Keuchik’ yang tidak ingin dituliskan namanya, saat berbincang dengan awak media. Kamis (22/12/2022).
“Sebenarnya kami berat dengan adanya kunker ini. Sebab banyak kegiatan kemasyarakatan yang sudah direncanakan belum dilaksanakan. Karena harus mendahulukan pembayaran untuk kegiatan Bimtek ini dan honor perangkat desa pun kabar nya sudah 6 bulan belum di bayar".
Dia menyebutkan karena prioritasnya kunker saat ini, sampai-sampai kami terpaksa meminjam sana-sini untuk membayar kegiatan. Karena anggaran desa belum cair.
“Alhamdulillah pinjam sama kawan yang masih percaya, bukan pinjaman berbunga, jadi tidak membengkak hutang,” ucap narasumber.
“Untuk kegiatan kunker maupun studi banding ini kami belum tau ikut atau tidak. Karena dana desa belum cair," Pungkas beliau.[zbr]