Serambi.WahanaNews.co, Subulussalam - Tari Dampeng khas dari Kota Subulussalam, warnai aksi demonstrasi mahasiswa yang mengatasnamakan Penyelamatan Negeri Subulussalam (PNS) di depan Kantor Kejaksaan Tinggi (Kajati) Aceh, Banda Aceh, Senin, (02/10/23).
Tari Dampeng ini pun di pertontonkan para mahasiswa yang tergabung dari beberapa universitas se-Ibu Kota yang di juluki Serambi Mekkah tersebut.
Baca Juga:
Pengesahan APBK 2025 Sebaiknya Dilaksanakan Setelah Wali Kota Terpilih Dilantik
Aksi Damai dari para mahasiswa itu berlangsung di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh. Para pendemo tersebut menuntut Kejati agar serius menindaklanjuti laporan mereka pada saat orasi tersebut.
Kota Subulussalam saat ini dikatakan Ade Irawan seperti Kota dinasti.
Disitu, para pendemo menyampaikan orasinya agar Kejati Aceh segera memproses kasus Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang di nilai mereka sarat dengan manipulasi data, tidak sesuai dengan penerimanya.
Baca Juga:
Puluhan Kades Geruduk Kantor BPKAD dan Kantor Wali Kota Subulussalam, Tuntut Pembayaran Honor
Berlangsungnya para mahasiswa itu berorasi, pihak dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh, melalui Kepala Seksi Penerangan Hukum dan Humas Kejati Aceh Ali Rasab Lubis, mengajak perwakilan untuk beraudiensi ke Kantor Kejati.
Setelah menerima aduan dari para perwakilan pendemo di Kejati Aceh itu, Kepala Seksi Penerangan Hukum dan Humas Kejati Aceh Ali Rasab Lubis, mengucapkan terimakasih kepada perwakilan Penyelamatan Negri Subulussalam (PNS) yang telah melaporkan langsung keluhan dari masyarakat Subulussalam.
Dia pun berjanji, dengan adanya aduan para perwakilan PNS ini, dia akan menyampaikan langsung kepada Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) dan akan memasukkan aduan perwakilan itu ke daftar pelaporan.
“Terimakasih saya ucapkan kepada seluruh perwakilan yang telah melaporkan langsung kepada kami pihak Kejati Aceh. Saya berjanji ini akan saya sampaikan langsung kepada pimpinan, dan aduan dari masyarakat ini akan saya terima dan akan saya masukkan de daftar laporan,” terangnya.
Usai beraudensi dengan pihak Kejati, para pendemo ini pun membubarkan diri. Berlangsungnya demonstrasi tersebut, mendapat pengawalan khusus yang mendampingi para pendemo dari pihak kepolisian setempat.
[Redaktur: Amanda Zubehor]