WahanaNews-Aceh I Pemerkosaan terhadap anak gadis belia yang masih berusia 11 tahun kembali terjadi di Pidie.
Korban yang baru pulang sekolah dicegat pelaku di tengah jalan dan dibujuk mencari burung dengan iming-iming Rp 10 ribu.
Baca Juga:
Peredaran Ganja Asal Aceh Tujuan Sumbar 624 Kg Diungkap BNN
Percaya dengan bujukan pelaku, korban mengikuti predator anak itu ke semak-semak dan perbuatan bejat itu pun terjadi.
Tapi aksi bejat pelaku tersebut dipergoki warga sehingga pemuda itu pun diringkus dan digelandang ke meunasah.
Pemuda berinisial AZ (30), warga Gampong Mee, Kecamatan Batee, Pidie itu pun nyaris jadi bulan-bulanan ratusan massa Gampong Kareung, Kecamatan Batee yang mengepung tempat pelaku diamankan, Senin (4/10/2021).
Baca Juga:
Dari Aceh, Presiden Jokowi Lanjutkan Kunjungan Kerja ke Provinsi Sumatra Utara
Pemuda AZ dikepung massa lantaran perbuatan biadabnya saat memperkosa anak berusia 11 tahun di semak-semak dipergoki lima warga.
AZ yang berprofesi sebagai petani itu pun berhasil ditangkap lima warga tersebut di lokasi kejadian.
Sehingga pemuda AZ digelandang warga ke meunasah di gampong setempat.
Namun, saat diamankan warga di meunasah, gelombang massa didominasi wanita datang mengepung pemuda itu.
Puluhan personel polisi bersenjata pun cepat datang guna menjemput pemuda AZ yang dikepung warga Gampong Kareung, Kecamatan Batee.
Proses pengamanan pemuda AZ dipimpin langsung Kapolres Pidie, AKBP Padli, SIK, MH.
"Pelaku AZ diduga kuat melakukan pemerkosaan terhadap anak di bawah umur," kata Kapolres Pidie, AKBP Padli, SIK, MH, melalui Kasat Reskrim, Iptu Muhammad Rizal kepada Serambinews.com, Senin (4/10/2021) malam.
Ia menyebutkan, kejadian itu berawal pada Senin (4/10/2021), saat AZ hendak ke rumah neneknya dengan sepeda motor (sepmor) di Dusun Blang, Gampong Kareung.
Tapi, pelaku tidak sampai ke rumah neneknya, malahan masuk ke semak-semak untuk menyembunyikan sepmor.
Lalu, pelaku berjalan kaki ke semak-semak pergi ke depan SD Tungkop untuk mencari sasaran guna dijadikan korban.
AZ sempat menunggu beberapa saat, kemudian muncul anak-anak pulang sekolah. AZ melihat korban berjalan bersama temannya.
AZ memanggil sembari mendekati korban dengan menawarkan Rp 10 ribu, dengan syarat mau diajak pelaku ke semak-semak dekat balai dengan alasan mencari burung.
Sesampai di lokasi, pelaku meminta korban melayani nafsu bejatnya. Korban sempat melawan, tapi pelaku tetap memaksanya.
Aksi kejahatan pemuda AZ tersebut rupanya dipergoki lima warga. Sehingga pelaku pun diamankan lima warga itu dengan dibawa ke meunasah gampong setempat.
Sementara korban diserahkan ke orangtuanya. Saat dibawa ke meunasah, sekitar 40 warga mengamuk.
Akibatnya, pemuda AZ menjadi sasaran emosi warga menyebabkan AZ mengalami robek di bagian kepala.
Puku.14.30 WIB, gelombang massa, baik laki-laki dan perempuan sekitat 400 orang, mengepung meunasah tempat pelaku diamankan.
Massa yang emosi menunggu AZ di luar meunasah, diduga untuk menghakimi pelaku. Aparatur gampong meminta bantuan Polsek dan Koramil Batee yang diteruskan ke Polres Pidie. Polres Pidie pun langsung turun untuk mengamankan pelaku di meunasah.
"Kami memberikan pemahaman hukum kepada massa yang berkumpul di luar meunasah sehingga pelaku berhasil dibawa Satreskrim.Polres Pidie, untuk diproses," pungkasnya. (tum)