Untuk pengembangan ini, kata dia, pihaknya berkoordinasi dengan berbagai lembaga keuangan, sehingga tidak hanya penerimaan dari penjualan, tetapi juga pembiayaan bagi kalangan petani nilam.
"Kami berharap pengembangan ekosistem keuangan inklusi di sentra nilam ini bisa menjadi contoh bagi daerah lainnya di Provinsi Aceh. Saat ini, ada sebanyak 530 titik percepatan akses keuangan dan pengembangan wilayah ekosistem keuangan inklusi di Indonesia," kata Mahendra Siregar.
[Redaktur: Amanda Zubehor]