Serambi.WahanaNews.co, Banda Aceh - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengembangkan ekosistem keuangan inklusi di sentra nilam Gampong Umong Seuribee, Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar di Aceh Besar, Senin (14/10/2024), mengatakan pengembangan ekosistem keuangan inklusi tersebut di desa tersebut karena memiliki komoditas nilam yang diharapkan bisa memasok rantai pasokan minyak nilam dunia.
Baca Juga:
Bea Cukai Tindak 31.275 Perdagangan Ilegal di 2024, Menkeu: Potensi Kerugian Negara Rp3,9 Triliun
"Kami mengembangkan ekosistem keuangan inklusi di wilayah ini karena ada komoditas nilam. Ekosistem keuangan inklusi ini adalah upaya mempercepat akses masyarakat terhadap industri keuangan seperti perbankan," kata Mahendra Siregar.
Pernyataan tersebut disampaikan Mahendra Siregar pada sosialisasi percepatan akses keuangan dan pengembangan wilayah ekosistem keuangan inklusi melalui komoditas nilam.
Sosialisasi tersebut berlangsung di sentra nilam, Gampong Umong Seuribee, Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar. Sosialisasi diikuti kalangan petani nilam dan masyarakat setempat.
Baca Juga:
Wamenkeu Suahasil: Sektor Keuangan Jadi Game Changer Pembangunan Indonesia
Ia mengatakan pengembangan ekosistem keuangan inklusi di pedesaan menjadi program prioritas pemerintah. Sebab, akses masyarakat terhadap industri keuangan seperti perbankan masih rendah.
Pengembangan ekosistem keuangan inklusi di pedesaan perlu dilakukan karena di desa-desa memiliki komoditas. Seperti di komoditas nilam di Gampong Umong Seuribee, ini bisa menjadi pemasok minyak asiri di dunia.
"Ketika petani nilam di daerah ini berhubungan dengan jual beli nilam, tentu membutuhkan akses ke lembaga keuangan. Karena itu, kami mengembangkan ekosistem keuangan inklusi di daerah ini," katanya.