Serambi.WahanaNews.co, Aceh Selatan - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Selatan menyalurkan enam mobil ambulans ke puskesmas untuk meningkatkan pelayanan di fasilitas kesehatan tingkat pertama tersebut.
Penjabat Bupati Aceh Selatan Cut Syazalisma di Aceh Selatan, Senin (14/10/2024), mengatakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat merupakan prioritas pemerintah daerah. Dengan adanya puskesmas tersebut diharapkan pelayanan kesehatan masyarakat dapat lebih ditingkatkan.
Baca Juga:
Azhari, Pj Wali Kota Subulussalam: Penyaluran ADK Tahap Berikutnya Diupayakan Akhir Bulan
"Hari ini, kami menyerahkan enam unit ambulans untuk puskesmas. Kami berharap dengan adanya ambulans ini dapat membantu masyarakat yang membutuhkannya," kata Cut Syazalisma.
Enam unit ambulans tersebut disalurkan kepada Puskesmas Sedar, Puskesmas Tapaktuan, Puskesmas Sawang, Puskesmas Menggamat, Puskesmas Ujung Padang Rasian dan Puskesmas Darussalam.
Penjabat Bupati Aceh Selatan itu menyebutkan pengadaan enam unit ambulans tersebut bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Aceh Selatan tahun anggaran 2024
Cut Syazalisma mengingatkan puskesmas yang mendapatkan ambulans agar mempergunakan untuk kepentingan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Serta merawat dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat digunakan dalam waktu panjang.
Baca Juga:
Pemerintah Kabupaten Lebak Targetkan Semua Warga Memiliki Sanitasi Layak untuk Kesehatan
"Kesehatan merupakan pelayanan dasar yang harus terus diberikan pemerintah daerah. Oleh karena itu, fasilitas yang diberikan ini dipergunakan dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan masyarakat," kata Cut Syazalisma.
Sementara itu, Pelaksanaan Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Aceh Selatan, Yuhelmi mengatakan enam mobil ambulans tersebut menjadi pendukung operasional pelayanan kesehatan terutama untuk rujukan ataupun untuk mencapai titik-titik yang tidak dapat dijangkau oleh masyarakat.
"Kami harapkan nanti dari ambulans itu dirawat dengan sebaik-baiknya. Kalau tidak dirawat, mobil ambulans ini tentu tidak dapat dioperasionalkan, sehingga pelayanan kesehatan kepada masyarakat menjadi tidak optimal," kata Yuhelmi.
[Redaktur: Amanda Zubehor]