Lalu, lanjut dr Dewi karena ambulance RSUD Subulussalam sedang dalam proses perjalanan merujuk dan pulang sehingga mereka berupaya mencari pengganti.
Pihak RSUD Subulussalam menghubungi ambulance puskesmas terdekat dan di tengah menunggu tiba-tiba pecahlah persoalan tersebut.
Baca Juga:
Dokter Spesialis RSUD Subulussalam Sepakat Mogok Kerja, Sebelum Insentif Dibayarkan
Dr Dewi pun memaklumi jika keluarga pasien kemungkin tidak sabar menunggu datangnya ambulance. Padahal, kata dr Dewi pada dasarnya mereka sedang melaksanakan proses namun tentunya tidak serta merta secara instan.
Dia juga menjelaskan bahwa pasien telah dirujuk pada pukul 01.10 WIB. “Artinya yang membuat waktu molor adalah saat menunggu proses keluarga berembuk apakah setuju dirujuk atau tidak,” tandas dr Dewi.
Molor juga terjadi karena menunggu respon balik dari RS rujukan dari Medan dan koordinasi ambulance dari puskesmas karena kejadian sudah dinihari.
Baca Juga:
Warga Kehilangan Motor di RSUD Subulussalam, Begini Penjelasan Pihak Rumah Sakit
Intinya, kata dr Dewi pelayanan dan penanganan medis sudah dilakukan secara baik hanya masalah keberangkatan pasien ke RS rujukan yang sempat molor beberapa saat.
Jika pun terjadi molor sedikit menurut dr Dewi sebenarnya tidak masalah karena pasien itu bukan kritis atau gawat darurat.
Penjelasan ini disampaikan agar masyarakat tidak salah menyikapi video yang viral di mana seakan-akan pihak RSUD Subulussalam mengabaikan pasien.