WahanaNews-Serambi | PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh mengumumkan bahwa beban puncak selama malam Idul Fitri 1444 Hijriah di provinsi setempat telah mencapai 528 megawatt (MW).
Jumlah ini naik enam persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, di mana pada malam yang sama pada tahun 2022 hanya mencapai 467 MW.
Baca Juga:
PLN UP3 Kebon Jeruk Gelar Pertemuan Lanjutan Atasi Keluhan Tagihan Pelanggan
Peningkatan beban puncak tersebut diduga disebabkan oleh meningkatnya aktivitas masyarakat dalam merayakan hari raya Idul Fitri dan juga bertepatan dengan periode libur nasional.
General Manager PT PLN (Persero) UID Aceh, yaitu Parulian Noviandri, menjelaskan bahwa beban puncak pada malam Lebaran di provinsi ujung paling barat Indonesia tersebut mencapai 528 MW, sementara puncak tertinggi selama bulan Ramadhan mencapai level 552 MW.
Menurut Parulian, hal ini menunjukkan peningkatan permintaan listrik yang signifikan pada periode tersebut di wilayah Aceh.
Baca Juga:
PLN Berikan Tips Keselamatan dalam Penggunaan Aliran Listrik
“Beban saat perayaan dan libur lebaran Idul Fitri 2023 lebih rendah dari biasanya karena banyak kantor dan aktivitas masyarakat berkurang,” kata General Manager PT PLN (Persero) UID Aceh, Parulian Noviandri di Banda Aceh, Jumat (28/4/2023).
Ia menyebutkan beban puncak pada malam Lebaran di provinsi ujung paling barat Indonesia itu sebesar 528 MW dan untuk puncak tertinggi selama bulan Ramadhan berada di level 552 MW.
Untuk memenuhi kebutuhan listrik tersebut, PT PLN UID Aceh telah melakukan berbagai persiapan dan langkah-langkah untuk memastikan pasokan listrik yang memadai selama periode tersebut.