SERAMBI.WAHANANEWS.CO, Subulussalam - Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah, Persatuan Perempuan Tauhid Tasawuf (P2T) Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf Indonesia (MPTT-I) di bawah bimbingan Abuya Syekh Haji Amran Waly Al-Khalidy, Cabang Kota Subulussalam, menggelar pengajian akbar.
Kegiatan ini berlangsung di Masjid Al-Munawarah, Jalan Syekh Hamzah Fansuri, Desa Subulussalam Selatan, Kecamatan Simpang Kiri, pada Sabtu (22/2/2025).
Baca Juga:
PB Polres Subulussalam Juarai Turnamen Ardhi Yanto Mutiara Open Cup
Pengajian akbar ini dihadiri langsung oleh Inyak Hj. Nailis Suriati, istri dari Abuya Syekh H. Amran Waly Al-Khalidy, yang juga merupakan Pimpinan MPTT-I Asia Tenggara. Turut hadir Ketua P2T Subulussalam, Hj. Fitriyanti Chaniago, beserta jajaran pengurus, Ketua P2T Aceh Singkil, pengurus P2T Kecamatan Singkohor, serta ratusan ibu-ibu pengajian yang tergabung dalam MPTT-I Cabang Kota Subulussalam.
Pengajian akbar ini diselenggarakan atas bimbingan dan arahan Pimpinan MPTT-I Asia Tenggara dalam rangka penutupan sementara pengajian ibu-ibu P2T guna menyambut bulan suci Ramadhan 1446 H.
Tujuan Pengajian Akbar
Baca Juga:
Belasan Tahun Mengabdi, Ratusan Nakes Kota Subulussalam Aksi Unjuk Rasa Tuntut Masuk Database BKN
Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat persatuan ibu-ibu pengajian Persatuan Perempuan Tauhid Tasawuf agar lebih berkhidmat kepada agama melalui pengajian dan silaturahmi. Selain itu, pengajian ini juga dimaksudkan untuk:
1. Memperbaiki dan mengelola nafsu agar dapat berakhlak mulia.
2. Meningkatkan kesadaran spiritual dan membangun hati yang senantiasa mengingat Allah SWT.
3. Memperkuat keimanan serta mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui ajaran tasawuf dan kesufian di Negeri Tauhid Sufi Syekh Hamzah Fansuri.
Tausiah Inyak Hj. Nailis Suriati
Dalam tausiahnya, Inyak Hj. Nailis Suriati menyampaikan bahwa tauhid tasawuf adalah salah satu cara untuk membersihkan diri dari perbuatan syirik dan kemungkaran lainnya.
Pada kesempatan tersebut, selain menepung tawari pengurus P2T Kota Subulussalam, Inyak juga mengajak umat untuk senantiasa menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT, bukan kepada manusia.
“Dengan mengkaji tauhid tasawuf, insya Allah kehidupan bermasyarakat akan berubah menjadi lebih baik,” ujarnya.
Inyak menegaskan bahwa dengan selalu bergantung kepada Allah dalam setiap perbuatan dan ucapan, bukan sekadar pengakuan atau pemikiran, umat Islam akan lebih mudah mendapatkan petunjuk, hidayah, serta pertolongan-Nya dalam menjalani kehidupan, baik dalam rumah tangga maupun bermasyarakat, untuk kepentingan dunia maupun akhirat.
Semoga kegiatan ini membawa berkah bagi Negeri Tauhid Sufi Syekh Hamzah Fansuri, Kota Subulussalam tercinta.
[Redaktur: Amanda Zubehor]