WahanaNews-Serambi | Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur menyatakan tujuh bayi bawah lima tahun atau balita di kabupaten itu mengalami gizi buruk sepanjang 2021.
"Tujuh balita yang mengalami gizi buruk tersebut ada yang sudah selesai perawatan dan ada juga masih dirawat," kata Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi pada Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur Erlinawati di Aceh Timur, Selasa.
Baca Juga:
Aksi AKP Dadang Guncang Solok Selatan, Hujani Rumah Dinas Kapolres dengan Tembakan
Erlinawati mengatakan penyebab gizi buruk karena beberapa faktor, di antaranya masalah ekonomi. Mereka tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Timur.
"Permasalahan ekonomi yang rendah menjadi faktor dominan dialami banyak keluarga, sehingga memengaruhi kondisi gagal tumbuh pada balita mereka karena kurangnya asupan gizi," kata Erlinawati.
Ia mengatakan bukan hanya faktor ekonomi, namun faktor kesehatan lingkungan, penyakit infeksi seperti kecacingan dan juga penyakit penyerta seperti penyakit jantung bawaan, hidrosefalus dan lainnya, juga menjadi penyebab gizi buruk
Baca Juga:
OTT KPK Bengkulu, Calon Gubernur Petahana Dibawa dengan 3 Mobil
"Faktor penyakit penyerta pada anak yang sebelumnya dilahirkan sehat, tapi lama kelamaan drop berat badannya, sehingga membuatnya mengalami gizi buruk," kata Erlinawati.
Erlinawati mengatakan dampak gizi buruk bukan hanya berpengaruhi terhadap fisik anak, namun juga mengurangi kemampuan kerja otak pada anak.
"Untuk menanganinya dibutuhkan bantuan dan dukungan serta kerja sama dari berbagai pihak terkait. Selain itu juga perubahan pola makanan keluarga yang lebih sehat, beragam, bergizi dan seimbang kepada anak penderita gizi buruk," kata Erlinawati.