WahanaNews-Serambi | Seperti Yang Diketahui Bahwasannya Kota Subulussalam dalam kurun waktu belakang terjadi pelonjakan angka kemiskinan se-Aceh.
Yang dimana Walikota Subulussalam Seperti acuh tak acuh terhadap angka kemiskinan di Kota Subulussalam, buktinya dari tahun 2021 hingga sekarang Subulussalam tetap di nyatakan sebagai kota termiskin di Aceh.
Baca Juga:
Kasus Dana PEN di Situbondo, KPK Tetapkan 2 Tersangka
“Ditambah lagi Pemerintah Kota Subulussalam menggunakan Program Dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional), dengan jumlah yang bisa di bilang tidak sedikit yang katanya untuk pemulihan ekonomi nasional namun yang terjadi di Kota Subulussalam khususnya Program PEN tidak berpengaruh dalam penurunan angka kemiskinan.” Ujar Miskan Bancin melalui pres release nya, Selasa (17/012023) kepada awak media.
"Ini menandakan kegagalan Walikota Subulussalam dalam mengatasi angka kemiskinan di Kota Subulussalam, bukannya mengurangi angka kemiskinan pemerintah hanya mampu menambah hutang kota Subulussalam dengan menggunakan Pinjaman Dana Program PEN", ujar Miskan Selaku Ketua AMPeS.
Terkhusus kepada Pemerintah Kota Subulussalam AMPeS meminta keseriusan dalam mengatasi angka kemiskinan di Kota Subulussalam jangan hanya mengurus hal-hal yang tidak penting yang ada pengaruh nya terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Baca Juga:
FKPPA Desak Negara untuk Segera Evaluasi Dana PEN Kota Subulussalam
“Pemerintah Kota Subulussalam audahilah tidur panjangnya, lihat Kota Subulussalam yang di amanahkan rakyat untuk mensejahterakan rakyat dan jangan terlalu sibuk dengan politik 2024 Saja. Agar masyarakat Kota Subulussalam merasakan dampak dari Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Sehingga Masyarakat Subulussalam merasakan pemulihan ekonomi yang merata baik Yang tinggal di pelosok atau di perkotaan.” Ujar Miskan kepada awak media ini melalui pres release.[zbr]