Selain itu, BM menyoroti bahwa keterlambatan ini juga akan berimbas pada tidak efektif dan efisiennya pelaksanaan program pembangunan daerah. Ia turut mempertanyakan sikap para anggota DPRK yang dinilai pasif menghadapi situasi ini.
“Kenapa 20 wakil rakyat kita hanya diam? Semoga mereka selalu diberikan kesehatan meski negeri ini sedang terpuruk,” sindirnya.
Baca Juga:
Salmaza-Bahagia (SABAH) Banjir Dukungan Masyarakat, Ini Penyebabnya
Tak hanya itu, BM juga mengkritisi tidak adanya alokasi anggaran tanggap darurat pada APBK TA 2025. Padahal, menurutnya, dana tersebut merupakan bagian dari belanja wajib yang seharusnya dialokasikan setiap tahun.
“Tidak seharusnya dana darurat ditiadakan. Itu wajib dan harus dianggarkan,” tutupnya.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada keterangan resmi baik dari pihak eksekutif maupun legislatif terhadap kritik yang disampaikan mantan anggota DPRK tersebut.
Baca Juga:
Sidang Paripurna LKPJ, Bahagia Maha Minta Bentuk Pansus Terkait Keuangan Daerah Periode 2024 Berjalan
[Redaktur: Amanda Zubehor]