WahanaNews-Serambi | Wakil ketua komisi A DPRK Subulussalam yang membidangi pemerintahan bahagia maha sangat menyayangkan setelah mengetahui adanya oknum kepala Desa yang sedang mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) di Batam Kepulauan Riau ditangkap APH karena mengonsumsi narkoba seperti yang ter ekspos di media online.
“Sebagai wakil rakyat tentu atas kejadian ini saya sangat menyayangkan terjadinya hal itu dan seharusnya hal ini tidak boleh terjadi karena tujuan Bimtek itu untuk menambah wawasan dan meningkatkan SDM dalam mengelola Dana Desa baik cara pengelolaannya begitu juga laporan pertanggungjawabannya setiap tahunnya agar program dan pertanggungjawaban dana desa itu bisa sesuai dengan harapan masyarakat didesa itu begitu juga dengan peraturan dalam mengelola dana desa itu, tapi kalau tujuan bimteknya dimanfaatkan untuk bermain-main apa lagi mengonsumsi narkoba kapan tertatanya pengelolaan dana desa itu dengan baik yang ada makin hancur uang dana desanya habis tapi pembangunan didesa itu begitu begitu saja alias tidak ada kemajuan”, cetus Bahagia.
Baca Juga:
GMS Minta Penjabat Wali Kota Subulussalam Copot Kepala Dinas DPMK
Padahal dana desa yang dikelola itu besar ada yang 700jt lebih bahkan ada yang sampai miliaran rupiah setiap tahunnya yang bersumber APBN dan APBK kalau ini dikelola tidak tepat sasaran bagaimana desa itu bisa meningkat dan maju jadi tujuan bimtek itu untuk menambah ilmu agar dana desa itu bisa terkelola dengan baik seperti desa-desa yang sudah maju dikota-kota daerah lainnya bukan mengonsumsi obat terlarang tujuan bimtek itu.
Dan kata sekretaris DPD PAN Kota Subulussalam ini bahwa sebenarnya kejadian ini sejak pulangnya kepala kepala desa dari Bimtek sudah tau ada kejadian ini kami juga mendapatkan informasi itu dari beberapa kepala desa yang ikut Bimtek ke Batam tapi kepala desa yang memberikan informasi itu memohon untuk tidak menyebutkan nama dan kepala desa kampung mana.
Selain informasi yang kami peroleh itu, kami juga melihat langsung gambar oknum kepala desa yang tertangkap polisi saat diangkut kedalam mobil polisi di Batam dan gambar itu sudah beredar dikalangan masyarakat kota Subulussalam ini.
Baca Juga:
GMS Subulussalam Desak DPMK Kembalikan Anggaran Kunker ke Kas Desa
Namun saat kami mengonfirmasi ke kadis DPMK terkait kejadian itu kadis DPMK nya mengatakan tidak tahu kejadian itu padahal info yang kami terima sangat kuat bahwa kadis DPMK tersebut tahu kejadian itu karna yang memediasi agar kejadian itu bisa diselesaikan dengan damai bersama aparat disana kadis DPMK Subulussalam langsung menurut keterangan kepala desa yang tidak mau disebutkan namanya itu.
“Secara pribadi saya mengucapkan terimakasih dan Alhamdulillah jugalah karena kejadian itu bisa diselesaikan dengan bijaksana sehingga oknum kepala desa yang sempat ditangkap polisi karna terbukti mengonsumsi narkoba itu tidak dilanjutkan proses hukumnya disana sehingga bisa balik pulang ke kampung halamannya, namun hal ini harapan kita semuanya jangan sampai terulang lagi”. Ungkap Bahagia kepada awak media ini melalui pres release nya.
Oleh karna itu ketua fraksi geranat DPRK Subulussaalam ini yang juga membidangi pemerintahan dikomisi A menyaran kepada Walikota Subulussalam untuk kedepanya agar mengkaji ulang lagi terkait memberikan ijin Bimtek kepada kepala Desa keluar daerah, kalau lebih banyak mudarat daripada manfaatnya lebih baik pelaksanaan Bimtek kepala desa itu dilaksanakan di dalam daerah Subulussalam saja.