Ia mengatakan, dari total 25 ribu hektare lahan sawit rakyat tersebut, sekitar 17 ribu hektar diantaranya dibangun pada periode pertama kepemimpinannya, dan saat itu Akmal memberikan nama kawasan itu “Samira”
“Dulu tahun 2008 kawasan ini saya beri nama Samira. Artinya, Sawit ini hanya milik rakyat. Disini pembangunan kebun sawit rakyat sangat saya istimewakan. Lahan gratis, biaya pembersihan gratis, bibit gratis,” kenangnya lagi.
Baca Juga:
Bappebti Pilih Kalbar Jadi Tuan Rumah Literasi Bursa CPO ke-4
Ia mengatakan Pemkab Abdya juga membangun akses jalan dan saluran di dalam kawasan perkebunan sawit rakyat itu, supaya Tandan Buah Segar (TBS) sawit yang dipanen menjadi mudah diangkut oleh petani.
Ia berharap kepada seluruh pemilik kebun agar tidak lupa mengeluarkan zakat, bersedekah ke fakir miskin, dan menyantuni anak yatim dari hasil kebun sawit itu agar kita semua tidak termasuk orang-orang yang mendustai agama. (tum)