Serambi.WahanaNews.co, Banda Aceh - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyatakan bahwa petugas BPBD Aceh Tenggara, bersama lintas unsur dan masyarakat setempat, telah mulai membersihkan material lumpur sisa banjir yang melanda sejumlah wilayah dalam beberapa hari terakhir.
Kepala Pelaksana BPBA Teuku Nara Setia, Kamis (17/10/2024), mengatakan gotong royong pembersihan material lumpur dan material banjir di rumah penduduk dan fasilitas umum di Aceh Tenggara itu melibatkan unsur TNI, Polri, Satpol PP hingga masyarakat.
Baca Juga:
Kebakaran di Gayo Lues, 80 Jiwa Warga Aceh Mengungsi
“Tim mulai membersihkan sarana pendidikan dan fasilitas umum terdampak banjir,” katanya dalam keterangan di Banda Aceh.
Ia menjelaskan banjir mulai melanda Aceh Tenggara pada Rabu (9/10) sekitar pukul 23.00 WIB. Sejak itu, banjir terus meluas hingga data terakhir dengan total 82 desa yang tersebar di 13 kecamatan terdampak.
Di antaranya Kecamatan Bambel, Lawe Sumur, Lawe Bulan, Tanoh Alas, Darul Hasanah, Babussalam, Ketambe, BabulRahmah, Semadam, Lawe Alas, Bandar, Leuser dan kecamatan Deleng Pokhkison.
Baca Juga:
BPBA Aceh: 418 Bencana Alam Timpa Wilayah, Kerugian Capai Rp430 Miliar
Sebelumnya, Pemkab Aceh Tenggara juga telah menetapkan status darurat bencana banjir selama 14 hari, mulai dari 11-24 Oktober 2024.
Teuku Nara menjelaskan, banjir di Aceh Tenggara dipicu curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah itu sehingga menyebabkan debit sungai Lawe Kinga, Lawe Alas, Lawe Bulan, Lawe Mamas dan Lawe meningkat sehingga menyebabkan beberapa tanggul sungai jebol, dengan tinggi air mencapai sekitar 1 meter.
Lanjut dia, pada Sabtu (12/10/2024) juga terjadi longsor di Desa Kati Maju, Ketambe dan Desa Bun-Bun Alas, Leuser sehingga sempat menghambat lalu lintas.