WahanaNews-Serambi | Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Aceh Akhirnya melakukan pemeriksaan Fisik pada Pengaspalan Jalan Subulussalam-Suka Makmur.
Diketahui kegiatan ini Senilai 5 Miliar lebih. Pemeriksaan BPK perwakilan Aceh tersebut terkait banyaknya pemberitaan miring tentang kegiatan Pengaspalan jalan yang ada dikota Subulussalam, Kamis (02/02/2023).
Baca Juga:
Panwaslih: Tindaklanjuti Adanya Indikasi ASN Subulussalam Terlibat Politik Praktis
Tim BPK terlihat mengukur ketebalan Aspal dan kualitas Pengaspalan yang diributkan sejumlah lembaga swadaya masyarakat dan PERS.
Diketahui Pengaspalan banyaknya kegiatan pengaspalan jalan anggaran APBK, PEN dan Otsus tahun 2022 disinyalir menuai masalah.
Salah satunya pengaspalan jalan Subulussalam-Suka Makmur sudah menelan anggaran 5 Miliar lebih yang dikabarkan sejumlah media Online diduga bermasalah bahkan APH diminta selidiki kasus ini.
Baca Juga:
Miris, Delapan Bulan Honor Aparatur Kampong Subulussalam Belum Dibayar Pemko
Kegiatan peningkatan jalan ini diduga karena Kejar Target, hingga baru Sebulan Proyek Jalan Aspal di Subulussalam Sudah terlihat berlubang.
Diduga, Kontraktornya mencari keuntungan fantastis bagi pihak kontraktor. Belum sampai 2 bulan, Proyek pekerjaan pengaspalan jalan di Kota Subulussalam, kini terlihat di penuhi lubang-lubang kecil.
Proyek jalan pengaspalan tersebut terletak di jalan Subulussalam Barat-Sukamakmur, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam, yang bersumber anggaran dari Provinsi Aceh tahun 2022.
Tampak jelas pengerjaan pengaspalan jalan itu pada Penyambungan antar sisi kiri dan sisi Kanan, ada yang bergelombang, seolah kegiatan pengaspalan mengejar target demi keuntungan sepihak.
Bahkan, kini terlihat di bagian jalan itu sudah di penuhi lubang-lubang kecil, sepanjang jalan, persisnya di depan SMPN 3, Simpang Kiri.
Beberapa faktor diduga penyebab rendahnya kualitas pengaspalan tersebut dilakukan investigasi diantaranya kadar aspal tidak sesuai dengan Job Mix Formula (JMF) Kadar aspal yang dipakai. Kemudian suhu penghamparan aspal dilapangan tidak sesuai Spesifikasi, LPA dan LPB belum keras sudah dipaksakan dilakukan pengaspalan. Serta Jumlah Passing pemadatan terlihat kurang.
Saat diamati komposisi abu batu, campuran agreget aspal abu batu belum cukup untuk membantu menentukan tingkat kepadatan aspal dan kelenturannya di agreget aspal AC-DC kegiatan pengaspalan 5 miliaran tersebut.
Sebelumnya Menurut Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Jupril Padang, saat di konfirmasi awak media mengatakan pihaknya telah menyampaikan kepada pihak kontraktor, bahwa jalan tersebut sudah ada yang berlubang, dengan penyambung kedua sisi kiri kanan jalur Tengah penyambungan juga tidak terlihat rapi.
"Sudah pernah saya sampaikan secara lisan kepada pihak kontraktor agar memperbaiki kembali jalan yang telah berlubang itu," katanya dikediamannya.
Bahkan, dia juga menambahkan, dalam waktu dekat ini akan menyampaikan kembali kepada pihak kontraktor Pelita Nusa Grup.
Beberapa kali dikonfirmasi lewat WhatsApp pihak kontraktor tidak ada tanggapan hingga berita ini sampai ke redaksi.
Saat di konfirmasi awak media kontraktornya tidak menjawab. Kadis PUPR Ir Alhadin saat dikonfirmasi malah diam tak mau menjawab perihal peningkatan jalan pengaspalan bermasalah tersebut.
Menurut ketua LSM Suara Putra Aceh Anggaran proyek tersebut berjumlah Rp. 5.250.322.900, diminta kepada instansi terkait BPK RI agar benar benar segera mengkroscek langsung ke lapangan pekerjaan proyek Peningkatan Jalan Subulussalam Barat-Sukamakmur, guna untuk menyelamatkan keuangan negara.
"Apabila kontraktor membandel kita minta APH kejaksaan dan Polres serta Inspektorat Subulussalam untuk mengaudit dan mengambil langkah langkah konkrit. Bila perlu dimintai pada APH agar benar benar melidiknya." Tegas ketua LSM Suara Putra Aceh Kota Subulussalam menyampaikan pada awak media ini.[zbr]