Serambi.WahanaNews.co, Subulussalam - Hanya tinggal hitungan jam berakhirnya masa jabatan Wali Kota Subulussalam, yang meninggalkan banyak hutang dan berbagai permasalahan yang tak kunjung terselesaikan.
Para dokter spesialis dan tim medis pendukungnya di RSUD Kota Subulussalam kembali mogok kerja.
Baca Juga:
IWO PD Subulussalam Apresiasi Polres Subulussalam Libatkan Wartawan Bagikan Takjil
Dokter poli bedah, dr. Arif, yang dikonfirmasi oleh SerambiWahanaNews.co melalui WhatsApp, menyampaikan bahwa mogok kerja hari ini dilakukan karena kecewa atas sikap dan ingkar janjinya pemerintah Kota Subulussalam terhadap pemenuhan pendapatan motivasi (insentif) para dokter poli dan tenaga medis pada Selasa (14/5/2024).
"Sudah berbilang beberapa bulan sejak surat komitmen Pemko di atas materai ditandatangani. Awalnya, surat tersebut harus ditandatangani oleh Wali Kota, namun hasil dari negosiasi yang alot, hanya tim TAPK yang menandatanganinya. Salah satu poin komitmen yang tertulis dan harus dipenuhi adalah pencairan insentif tenaga medis dan pendukung dilakukan secara keseluruhan dan dicairkan paling lambat bulan April 2024. Tapi apa mau dikata, sampai tanggal 13 Mei 2024, insentif sesuai komitmen tak kunjung dicairkan. Haruskah tenaga medis dan pasien yang terus-menerus menjadi korban? Atau mungkin layanan kesehatan di RSUD tak lagi menjadi prioritas? Wallahua'lam. Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini," jelas dr. Arif via pesan WhatsApp.
"MOHON MAAF, KAMI SANGAT TERPAKSA UNTUK MOGOK LAGI," kalimat keterpaksaan dari tim medis ini seharusnya menjadi perhatian pemerintah Kota Subulussalam maupun negara.
Baca Juga:
Diduga Program Titipan Gerogoti Dana Desa di Subulussalam
[Redaktur: Amanda Zubehor]