"Program kami yang pertama bagaimana supaya anak-anak ini keluar dari SMK bisa mengaji. Makanya religius itu harus kita tanamkan disini.
Mindset yang negatif harus kita rubah, SMK itu religius, bisa mengaji, baca Doa, menjadi Imam Sholat, Fardhu kifayah, ini yang kami terapkan di SMK Negeri 1 penanggalan.
Baca Juga:
Satu Korban Meninggal Dunia Akibat Tertimpa Pohon Tumbang di Subulussalam
"SMK Negeri 1 penanggalan ini rata-rata dari ekonomi menengah ke bawah. Harapan kami agar mereka bisa mandiri tidak membebani orang tua. Sehingga mereka bisa sekolah dengan cara harus berjiwa wirausaha, kami lakukan ini," tambah Rahmawati.
Masih kata Rahma, bahwa para peserta didik diajarkan untuk mandiri dalam segala hal, terutama mandiri dalam memenuhi kebutuhan diri sendiri.
Disamping itu, Kepala Rahma menambahkan bahwa kegiatan tersebut dilakukan menjawab dari tujuan SMK belajar secara Teaching Factory berbasis industri sehingga diharpkan nanti setelah tamat dari SMK mereka siap bekerja di perusahaan dengan jiwa yang sudah ditanamkan dari SMK.
Baca Juga:
Dengan Keharmonisan, PemDes Lae Ikan Salurkan BLT-DD Miskin Ekstrem Tahap I Tahun 2024
Sementara itu, Antoni Berampu Kepala Cabang Dinas Subulussalam- Aceh Singkil SMK penanggalan yang hari ini telah menunjukkan aksi nyata bahwa SMK penanggalan sudah siap untuk ditampilkan di masyarakat.
"SMK penanggalan hari ini sudah bergeliat sudah move on dan hari ini terbukti aksi nyata yang mereka lakukan," kata Antoni.
[Redaktur: Amanda Zubehor]