WahanaNews-Serambi | Jembatan rangka baja penghubung Kecamatan Bambel dengan Kecamatan Lawe Alas dan Kecamatan lainnya di Aceh Tenggara, jembatan tersebut biasa di sebut warga yakni jembatan Silayakh, kini sudah rampung di kerjakan.
Masyarakat Aceh Tenggara menyambut hangat dan mengucapkan terima kasih pada berbagai pihak, atas dibangunnya jembatan rangka baja, Silayakh.
Baca Juga:
Rekaman Ancaman Anggota DPR PKB Aceh Tenggara Terkait TPP di Pemilu 2024
Hadimin, warga Desa Simpang Empat Kecamatan Lawe Alas, kepada wahana serambi , Sabtu (21/01/23) mengatakan, Jembatan ini merupakan impian masyarakat Aceh Tenggara sejak puluhan tahun lalu, karena sangat bermanfaat bagi warga, terutama untuk memotong jarak tempuh dan waktu tempuh dari 3 kecamatan menuju kecamatan Bambel.
Bahkan kehadiran jembatan Silayakh tersebut, bisa memacu peningkatan perekomian dan pendapatan masyakarat Bambel, Lawe Alas, Tanoh Alas dan Babul Rahmah yang sebagian besar berprofesi sebagai petani.
Oleh karena itu, kami warga di wilayah seberang ini sangat berterima kasih pada Bupati dan Wabup Hasanuddin. B, Ali Basrah, dan Raidin Pinim, Bukhari serta Pj Bupati Drs. Syakir MSi, dan Kadis PUPR Aceh Tenggara.
Baca Juga:
Oknum Caleg DPRK Terlibat Menyortir Surat Suara Pemilu 2024 di Aceh Tenggara
"Dengan keseriusan mereka membuat jembatan Silayakh tersebut bisa selesai akhir tahun 2022 lalu," kata Hadimin dan diamini warga lainnya.
Sementara itu Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh Tenggara, Sadli Desky kepada sejumlah Awak media, Sabtu (21/1/23) mengatakan, pembangunan jembatan rangka baja Silayakh yang menghubungkan Kute Pedesi Kecamatan Bambel dengan Kute Darul Amin Kecamatan Lawe Alas, dimulai sejak tahun 2014 sampai 2022 dengan total dana Rp.42.178.689.120,08 dan bukan Rp.100 miliar seperti dilansir beberapa media online. kata Sadli
Lanjut Sadli Desky, menjelaskan pembangunan jembatan Silayakh tersebut, bersumber dari dana APBN, APBA dan APBK Aceh Tenggara dengan rincian 2014 sebesar Rp.1,9 miliar, 2015, sebesar Rp. 3,5 miliar, 2016, sebesar Rp.3 miliar, 2018, sebesar Rp.5,4 miliar.