Serambi.WahanaNews.co, Subulussalam - Puluhan pedagang sayur di Komplek Pasar Harian mendatangi Kantor Walikota Subulussalam pada Senin (7/10/2024) untuk melakukan aksi protes, menuntut ganti rugi dari pemerintah setempat.
Para pedagang juga berharap agar Pemerintah Kota (Pemko) Subulussalam menyediakan fasilitas yang layak untuk tempat mereka berjualan.
Baca Juga:
Miris, Delapan Bulan Honor Aparatur Kampong Subulussalam Belum Dibayar Pemko
Aksi ini dipicu oleh sepinya lapak mereka yang berada di belakang pasar, jauh dari jangkauan pembeli.
Para pedagang mengeluhkan lokasi tersebut, yang membuat dagangan mereka sulit terjual. Mereka pun meminta ganti rugi kepada Pemko karena lapak yang disediakan sepi pengunjung.
Salah satu pedagang, Jainudin, menyatakan bahwa tempat mereka berjualan terasa seperti "kampung mati" karena jarang ada pembeli yang datang.
Baca Juga:
Ketua PWI Subulussalam Sebut Peran Pers Pilkada, Mengedukasi Pemulih dan Cegah Berita Hoax
Akibatnya, mereka terpaksa pindah ke bagian depan pasar, tetapi diusir karena berjualan di area yang tidak diizinkan. Sebagai bentuk protes, para pedagang kemudian membawa dagangan mereka ke Kantor Walikota Subulussalam dan membuka lapak di sana.
"Kami berjualan di belakang tidak laku karena tidak ada pembeli. Akses menuju lapak kami juga sangat buruk, jalannya becek seperti kubangan kerbau," ujar Jainudin.
Para pedagang berharap Pemko Subulussalam segera memperbaiki akses jalan dan menyediakan fasilitas yang layak agar dagangan mereka tidak lagi sepi pembeli.
Jainudin juga menambahkan bahwa perwakilan dari Disperindagkop telah menemui mereka dan berjanji akan memperbaiki jalan, namun para pedagang menuntut agar perbaikan segera dilakukan agar mereka bisa kembali berjualan dengan normal.
"Kami berjualan untuk menyambung hidup, kami sangat berharap agar pemerintah segera memperhatikan nasib kami," pungkas Jainudin.
[Redaktur: Amanda Zubehor]