WahanaNews-Aceh I Silaturahmi akbar ratusan ulama dari seluruh kabupaten/kota di Aceh, merumuskan sejumlah rekomendasi. Salah satunya mendukung penuh keberlanjutan perdamaian Aceh.
"Ulama sangat mendukung keberlanjutan perdamaian Aceh yang sudah dicapai lewat MoU Helsinki sebagai modal pembangunan dan kesejahteraan Aceh," kata salah satu tim perumus Tgk Muhammad Yusuf A Wahab alias Ayah Tu Sop Jeunieb, di Banda Aceh, Kamis (10/11/2021).
Baca Juga:
Peredaran Ganja Asal Aceh Tujuan Sumbar 624 Kg Diungkap BNN
Sebelumnya, sekitar 400 ulama se Aceh melaksanakan silaturahmi akbar dengan agenda pembahasan peran ulama Aceh dalam perbaikan politik Aceh, hingga menghasilkan sejumlah rekomendasi.
Tu Sop mengatakan, dalam islam politik merupakan sesuatu yang dianjurkan karena berkaitan dengan kehidupan publik, bertujuan untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih baik menurut standar dan ukuran agama.
Kata Tu Sop, perlu adanya penentuan arah kebijakan umum dan anggaran, pendidikan serta kehidupan publik, sehingga melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar wajib dilakukan dalam kehidupan politik di Aceh.
Baca Juga:
Dari Aceh, Presiden Jokowi Lanjutkan Kunjungan Kerja ke Provinsi Sumatra Utara
Lalu, kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif di Aceh menurut UU Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (UUPA) dinilai sangat berpengaruh, sehingga penting lembaga tersebut diisi para pemimpin yang memiliki pendidikan agama, berintegritas dan berkomitmen terhadap penyelenggaraan pemerintahan sesuai syariat Islam.
"Ulama perlu melakukan pendidikan politik yang sesuai dengan prinsip agama dengan menggunakan media dakwah yang ada baik di dayah, majelis taklim, dan membangun madrasah politik untuk mengajarkan siyasah syar’iyah," ujarnya.
Tu Sop menyampaikan, ulama dinilai juga perlu terlibat aktif menyatukan seluruh masyarakat supaya dapat membimbing umat bahwa agama harus difungsikan dalam seluruh bidang kehidupan termasuk politik.