Serambi.WahanaNews.co, Subulussalam - Salmaza, Wakil Walikota Subulussalam Ngamuk saat akan diadakannya acara mutasi dadakan, diaula Pondopo Walikota Subulussalam.
Tiba-tiba Wakil Walikota Subulussalam naik ke Podium dan mengumumkan bahwa Acara Mutasi dadakan yang digelar sama sekali menyalahi aturan tanpa melalui Musyawarah Baperjakat (Badan Pertimbangan Pengangkatan Pejabat).
Baca Juga:
Miris, Delapan Bulan Honor Aparatur Kampong Subulussalam Belum Dibayar Pemko
Sebelumnya, akan diadakan Pelantikan dan pengambilan Sumpah Jabatan JPT Pratama Eselon ll, lll, lV dan Camat, Selasa, (22/08/23).
Terlihat hadir saat Mutasi dadakan ini, Walikota Subulussalam beserta Istri, Plt Sekdako Subulussalam dan para pejabat yang akan dimutasi tersebut.
Wakil Walikota Subulussalam menyatakan " saat ini masih adalagi Mutasi tanpa musyawarah Baperjakat, saya minta kepada panitia ini untuk menghentikan kegiatan mutasi ini yang tanpa musyawarah pada Baperjakat. Saya sendiri sebagai Wakil Walikota tidak mengetahui, adanya Mutasi. Selama ini saya diam saja. Padahal Pak Walikota Kita sama-sama dipilih. Harusnya ada saling menghargai" tegasnya.
Baca Juga:
Ketua PWI Subulussalam Sebut Peran Pers Pilkada, Mengedukasi Pemulih dan Cegah Berita Hoax
Sempat kegiatan pelantikan terhenti, sekira Pukul 18.00 WIB, namun atas Perintah Walikota Subulussalam Affan Alfian Bintang pada Panitia, untuk melanjutkan Pelantikan dan pengambilan Sumpah Jabatan JPT Pratama Eselon ll, lll, lV dan Camat tersebut.
Yantoro, Aktivis Kota Subulussalam memberi tanggapannya atas kisruhnya pelantikan terkesan bagi-bagi jabatan untuk eselon ll, lll dan lV itu.
Menurutnya "sejak awal saya katakan PLT Sekdako Subulussalam memerlukan orang orang yang memiliki integritas sehingga Walikota Subulussalam tidak terpengaruh atas bisikan yang salah. Kesan jual-beli jabatan, dan bagi-bagi Jabatan semakin terlihat jelas. Kita berharap KPK dan BPK Pro-aktif melihat kondisi defisit Kota Subulussalam. APH kita harapkan mampu melidik dugaan aksi jual beli jabatan dilingkungan Pemerintah Kota Subulussalam." Jelas Yantoro Aktivis Kota Subulussalam tersebut.
[Redaktur: Amanda Zubehor]