Serambi.WahanaNews.co | Pemerhati Kebijakan Pemerintah Kota Subulussalam, menilai Pemerintah Kota Subulussalam saat ini terlalu pesimistis terkait tidak dibukanya formasi penerimaan CPNS-P3K di Kota Subulussalam, yang saat ini kian menuai Polemik hingga menjadi kontroversi di Kota setempat.
Mempunyai nama lengkap Safran Kombih, yang juga merupakan salah satu tokoh masyarakat setempat ini, menyayangkan dengan pernyataan Asisten 1 Setdako Subulussalam di berbagai media online.
Baca Juga:
Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan RI Ke-79 Tahun 2024 Di Polresta Jambi
Dikutip, Asisten 1 Setdako itu menyampaikan bahwa Pemko Subulussalam tidak akan membuka formasi penerimaan CPNS-P3K tahun 2023 di kota Subulussalam.
Menurutnya, selama pemerintahan Bintang-Salmaza sudah membuka Dua kali penerimaan CPNS pada tahun 2019 dan 2021 ditambah dengan penerimaan melalui jalur P3K.
Namun, yang lulus banyak dari luar, hanya sedikit putra-putri daerah yang lulus, sehingga esensi penerimaan CPNS menyelamatkan Putra-Putri daerah tidak tercapai dikarenakan ujiannya system online, sehingga Putra-Putri kota Subulussalam kalah bersaing.
Baca Juga:
Dandim 0420/Sarko Hadiri Upacara Peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI
Di jalur P3K, kuota tersiapkan sebanyak 350 orang. saat ini, baru terealisi sekitar 160 orang, yang mengakibatkan tidak terpenuhinya nilai passing graid yang ditentukan, sehingga Putra-Putri daerah yang ikut seleksi P3K gagal.
"Kita menilai Pemko Subulussalam terlalu lemah", sampai Safran, Kamis (01/06/23).
Safran Kombih pun mengatakan, bahwa saat ini kemampuan Putra-Putri Kota Subulussalam tidak untuk di ragukan lagi. "Tidak ada salahnya, Pemko Subulussalam membuka formasi penerimaan CPNS-P3K di tahun ini," katanya.
Safran pun menambahkan, ucapan Asisten 1 Setdako Subulussalam itu sangat berbanding terbalik dengan Kabupaten lain yang membuka formasi tersebut.
"Jika memang kemampuan Putra-Putri daerah diragukan, bagaimana dengan Kabupaten yang lain itu, apakah mereka juga menjamin Putra daerahnya lulus. Seharusnya, Pemko Subulussalam membuka formasi tersebut, walaupun tidak semua jurusan CPNS dapat di buka, minimal ada," jelas, Safran.
Bahkan, masih kata Safran, ucapan Asisten 1 Setdako Subulussalam itu terlalu ngawur, secara langsung Asisten itu mempermalukan Walikota yang selaku pejabat pembina kepegawaian.
"Asisten 1 Setdako itu membantu tugas Sekda, bukan malah seperti juru bicara Walikota," tutup, Safran.[zbr]