WahanaNews-Serambi | DPW Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Aceh meminta pemerintah untuk memperhatikan nelayan yang saat ini sudah mulai terdampak ekonomi akibat perubahan iklim.
"Kami minta pemerintah benar-benar memperhatikan nasib dan kondisi nelayan yang terdampak perubahan iklim," kata Ketua KNTI Aceh Azwar Anas, di Banda Aceh, Kamis (6/4).
Baca Juga:
Kasus Malaria di Aceh Besar 2024 Turun Jadi 43, Sebelumnya 48
Selama ini, nelayan tradisional di Aceh sudah merasakan dampak dari perubahan iklim, di mana mereka sering tidak bisa melaut akibat cuaca ekstrem baik itu hujan deras hingga angin kencang yang dapat membuat gelombang tinggi.
"Karena akibat perubahan iklim itu hasil tangkapan para nelayan tradisional berkurang," ujarnya.
Karena itu, Azwar berharap kepada pemerintah untuk memberikan program seperti bantuan, atau skema lain yang dapat meningkatkan ekonomi para nelayan.
Baca Juga:
BMKG Aceh Gelar Simulasi Tsunami di Lhoknga Tingkatkan Kesiapsiagaan Masyarakat
Selain itu, Azwar juga menuturkan bahwa di Aceh saat ini banyak muara yang sudah mulai dangkal, kondisi tersebut sangat mempengaruhi nelayan yang ingin melaut.
"Kalau dangkal maka nelayan tidak bisa berbuat apa-apa. Maka harus dilakukan normalisasi muara, apalagi jika dibuatkan jetty, InsyaAllah nelayan lebih mudah melaut," katanya.
Tak hanya itu, lanjut Azwar, nelayan tradisional di Aceh juga sangat membutuhkan akses BBM subsidi.