Dengan itu, Arianto Bako selaku penasihat AMPeS kecewa terhadap kebijakan DPMK setempat yang terkesan memaksakan keberangkatan Study Banding, dengan keadaan Subulussalam yang tidak kondusif dari segala lini khusus nya honor Perangkat Kampong yang sampai sekarang belum di bayarkan Pemko.
Pada 21 September 2023 kemarin, Gerakan Penyelamatan Negri Subulussalam (GPNS) bersama Abpednas telah menyuarakan pada aksi demonstrasi di Kantor Kajari, Kantor Walikota, dan Gedung DPRK, bahkan di lanjutkan Audiensi Kapolres Subulussalam.
Baca Juga:
Tim Militan Relawan Wandi Jabat Siap Menangkan FAKAR
"Sangat jelas pada tuntutan aksi kemarin itu, salah satunya untuk membatalkan agenda Study Banding ini, tapi malah di galakkan oleh DPMK sendiri," ungkap, Arianto.
"Kita menunggu dalam minggu ini, jika memang tidak ada niat baik dari DPMK Subulussalam untuk membatalkan Study Banding itu, maka kami dari AMPeS akan menyuarakan kembali tentunya dengan massa yang lebih banyak lagi di halaman kantor Gubernur Aceh, nantinya," pungkasnya.
[Redaktur: Amanda Zubehor]