Bahkan ada salah satu tokoh masyarakat (tomas) dari kecamatan sultan daulat yang tiba-tiba berdiri memberikan kartu merah terhadap pemerintahan bisa dan saat ini. Banyak lagi keluhan persoalan publik di pemerintahan ini yang disampaikan peserta dalam silaturahmi tersebut.
Dan di akhir acara , moderator bersama Panitia mengeluarkan beberapa rekomendasi dari hasil pertemuan tersebut diantaranya:
Baca Juga:
18 Sekolah Terendam Banjir di Subulussalam, Belajar Tatap Muka Sementara Dihentikan
1. Dalam Pertemuan ini sepakat menyatakan bahwa Pengelolaan Pemerintahan Kota Subulussalam saat ini gagal.
2. Meminta kepada Pemerintah Kota Subulussalam untuk menyelesaikan Gaji Perangkat Desa, Permasalahan PDAM di Penanggalan, Permasalahan lahan eks hgu pt laot bangko dan permasalahan kehadiran PLTA di Kecamatan Penanggalan, serta mengenai besarnya beban defisit anggaran.
3. Seluruh Tokoh Masyarakat dan Pimpinan Partai Politik untuk Bersatu dalam hal Pemilihan Kepala Daerah 2024, untuk Mencalonkan 1 Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Walikota. Dari sosok Putra Daerah yang berkualitas dan berkapasitas dibidang Politik dan Pemerintahan.
Baca Juga:
Terkait Plasma dan CSR PT ASN, Dua Surat Dilayangkan ke Pejabat Pemko Subulussalam
4. Sepakat untuk melaksanakan kembali pertemuan Silahturahmi Tokoh Masyarakat Kota Subulussalam dengan menghadirkan berbagai Pihak yang Berkompeten serta membentuk “Forum/Tim apapun Nama nantinya dalam hal untuk kepedulian kita kepada kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kota Subulussalam secara menyeluruh.
Terlihat tokoh yang hadir H.Asmaudin, H. Ansari Idrus Sambo, Dr.Sahyuril, H. Ismail K, H. Anharuddin, H. Yakub, H. Sudirman, Dr. Salbunis, H. An, Ugot Pinem, Hj. Sartina, Piyanti Mala, Asmidar, dan masih banyak tokoh masyarakat (Tomas) yang hadir.[zbr]