Dalam hal ini Bahagia juga mengatakan, kita dulu mau melahirkan Pemkot ini dan bercita-cita agar pemerintah kita lebih mudah menyelesaikan segala permasalahan yang ada ditengah masyarakat, bukan malah mempersulit. Seperti apa yang terjadi saat ini, sewaktu kita masih bergabung dengan pemerintahan kabupaten Aceh Singkil setiap ada permasalahan mereka lebih cepat menyelesaikannya. Contoh saja ketika kita meminta Subulussalam untuk dimekarkan, cepat di respon oleh Bupati Aceh Singkil dan pejabat lainya juga DPRK pada masa itu. Mereka serius untuk mendengarkan segala keluhan dari masyarakatnya.
"Begitu juga ketika ada masukan dari masyarakat mereka juga sangat merespon. Beda dengan pemerintahan saat ini, seperti nya kurang mampu menyelesaikan sebuah persoalan, sehingga berdampak kepada masyarakat kita yang terombang-ambing tanpa mendapatkan sebuah penyelesaian oleh pemerintah kita." Sebut Bahagia, selaku Ketua Fraksi Geranat anggota DPRK kota Subulussalam.
Baca Juga:
Polres Subulussalam Berhasil Ringkus Tiga Pria Terduga Pelaku Pencurian Sepeda Motor
Lanjut Maha, banyak kami melihat setiap ada masalah di pemko ini selalu tidak ada kejelasannya, hanya buat rapat dan rapat namun hasil nya nonsen, yang ada masyarakat dengan pihak HGU selalu bermasaalah. Begitu juga kalo Pemerintah Kota Subulussalam melakukan kunjungan kerja ke kampung-kampung, janganlah membuat acara-acara seremonial saja, tapi cobalah berdialog dengan masyarakat. Dan tanya apa-apa saja keluhan dari masyarakat baik menyangkut dengan ekonomi juga kesehatan, dan lainnya.
Masyarakat juga senang bertemu dengan pemimpinnya, sebab mereka juga akan menyampaikan persoalan-persoalan yang ada dan meminta pada pemimpinya untuk bisa menyelesaikanya.
"Oleh karena itu kita sebagai pelayan masyarakat kita buatlah suasana masyarakat nyaman kalo perlu di segerakan kebijakan untuk masyarakat sampaikan dengan DPRK sebagai mewakili rakyat di pemerintah, biar kita sama-sama untuk menyelesaikannya, agar masyarakat memberikan kita apresiasi dan tanda jempol untuk pemerintah yang bijak", cetus Bahagia.
Baca Juga:
Mahasiswa Aceh Singkil, Desak Kejari Tuntaskan Kasus Korupsi
Selain dari pada itu pemerintah tidak perlu alergi dengan kritik atau pun saran. Ketika DPR mengkritik lalu dibilang nyinyir, sebenarnya kritikan itu adalah sebuah teguran untuk dijadikan perbaikan dalam menjalankan roda pemerintahan, supaya kedepannya segala permasaalah di pemkot bisa diselesaikan dengan baik, sehingga ditahun-tahun mendatang tinggal kita mencari plafon anggaran agar bisa meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) supaya masyarakat bisa lebih sejahtera.
Apalagi kita mampu menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan bisa berkurang setiap tahunnya.
"(Ulang Gajah Pe Gajah Gajah, Pelanduk Tekapit), yang artinya petinggi yang berseteru orang kecil yang tertindas", dalam logat bahasa Singkil yang selalu di cetuskan oleh orang tua kita dulu kala, ucap Bahagia.