SERAMBI.WAHANANEWS.CO, Subulussalam - Kondisi perekomian di Kota Subulussalam lemah, realisasi APBK Tahun 2025 belum terserap berdampak pada ekonomi masyarakat yang tidak menentu.
Ditengah defisit dan efisiensi anggaran, Wali Kota Subulussalam, H. Rasyid Bancin dan Nasir Kombih, yang dilantik pada 15 Februari 2025 lalu belum menunjukkan perubahan signifikan.
Baca Juga:
256 Orang Diduga Terafiliasi Kelompok NII, Polda Jambi Gandeng Ulama Cabut Bai'at Dan Ikrar Setia Setia NKRI
Sejumlah utang dan pembayaran honor para aparatur desa, tunggakan listik ke PLN, bahkan gaji honorer tenaga kesehatan di RSUD Subulussalam sepanjang Tahun 2025 belum terbayar.
Informasi ini dikelola Media Serambi.WahanaNews.co dari berbagai sumber.
Sejauh ini, secara resmi Eksekutif dan Legislatif belum ada tanggapan dan membeberkan terkait nasib serta penganggaran gaji para tenaga honorer Tahun 2025 di daerah itu.
Baca Juga:
Centre Point Mall Tetap Berdiri Setelah Pembayaran Tunggakan
Bahkan honor tenaga kesehatan di RSUD lebaran Idul Fitri lalu tanpa gajian. Jelang Idul Adha 1446 Hijriah bulan Juni juga belum ada kepastian untuk dibayar.
Kemudian gaji para kepala desa, Imam Masjid dan aparatur desa dilaporkan telah masuk 10 bulan belum terbayar.
Kurang bayar penghasilan tetap (tetap) para kepala kampong dan perangkat desa tahun 2024 tujuh bulan terhitung sejak Juli-Desember, serta berjalan tiga bulan Maret-Mei Tahun 2025.