Serambi.WahanaNews.co, Subulussalam -
Keberadaan peternakan ayam potong di pemukiman warga Desa Lae Pemualan, Kecamatan Runding, Kota Subulussalam, sangat meresahkan warga sekitar.
Warga mengeluhkan bau busuk yang sangat menyengat dari peternakan tersebut, sehingga lalat berserakan dan mengganggu kenyamanan di rumah penduduk setempat.
Baca Juga:
Miris, Delapan Bulan Honor Aparatur Kampong Subulussalam Belum Dibayar Pemko
Peternakan ayam milik Syafwansyah Putra ini telah dibangun sejak tahun 2016. Berdasarkan surat keterangan dari kepala desa, keberadaan peternakan tersebut memang benar adanya, ujar Ali, seorang pemuda setempat, kepada media pada Jumat (28/6/2024).
Namun, warga Desa Lae Pemualan menduga bahwa masa perpanjangan izin peternakan tersebut sudah habis. Ali menambahkan bahwa belum diketahui apakah pemilik ternak ayam memiliki izin sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Menurut penuturan warga setempat, keberadaan peternakan ayam tersebut sangat mengganggu, terutama dalam hal beribadah karena letaknya dekat dengan masjid.
Baca Juga:
Ketua PWI Subulussalam Sebut Peran Pers Pilkada, Mengedukasi Pemulih dan Cegah Berita Hoax
Bau yang menyengat dan banyaknya lalat sangat mengganggu setiap kali warga melaksanakan salat lima waktu. Lalat yang banyak juga sering mengganggu kenyamanan saat makan.
"Warga sangat terganggu dengan adanya ternak ayam potong itu, sehingga mereka menolak dan tidak setuju ternak ayam berada di sekitar pemukiman yang sangat dekat dengan rumah warga,” ujar Ali.
Bentuk penolakan tersebut juga tertuang dalam surat pernyataan warga Desa Lae Pemualan yang ditandatangani beberapa bulan lalu.