Hasil penelusuran pihaknya, jaringan gas tersebut dikelola Pertagas Niaga.
Maka pihaknya mendesak Pertagas Niaga bisa segera melakukan perbaikan terhadap pipa yang bocor.
Baca Juga:
Lhokseumawe Ekspor 10 Ribu Ton Cangkang Sawit ke Jepang
Selain itu, meminta pemerintah pusat mendorong Pertagas Niaga agar melaksanakan ganti rugi atas dugaan kelalaian yang ditimbulkan di lokasi kebocoran tersebut.
"Harus adanya kompensasi pada warga sekitar yang sudah berbulan-bulan mencium bau gas," tegasnya.
Sebelumnya, Maryani (58) yang rumahnya tepat di depan lokasi kebocoran jaringan gas sekarang ini, menjelaskan pihaknya sudah delapan bulan ini terus mencium bau gas.
Baca Juga:
Himpunan Mahasiswa Perantauan Kota Sada Kata Gelar Mubes ke-5 Tahun 2023
"Terutama pada pagi hari. Kadang-kadang sampai membuat saya pening," katanya.
Selain sangat mengganggu atas kondisi bau itu, lanjut Maryani, dalam beberapa bulan terakhir beberapa tanaman warga yang ada di sekitar lokasi juga sudah mati.
"Sangat banyak lokasi bocor. Bisa kita lihat secara jelas saat hujan, sangat banyak gelembung air di lokasi jaringan gas tersebut," katanya.